Sunday 8 February 2015

FILM KUNGFU, SILAT & DRAMA LEGENDA

Selamat membaca generasi #90an yang budiman.... kali ini ogut mau membahas "Film Kungfu, Silat & Drama Legenda".

Di era tahun dekade #90an, film laga silat dan kungfu sangat populer menghiasi layar kaca di Indonesia. Mulai dari negeri Tiongkok sampai negara kita Indonesia pun memiliki film fiksi bergenre silat. Sebut saja: The Legend of Condor Heroes (lebih dikenal film Yo Ko) sampai Wiro Sableng pernah mengisi acara layar televisi. Ketika itu setiap hari disuguhkan film seperti itu, bahkan dari sore hingga malam hari disuguhkan kepada pemirsa yang budiman. Hmmm, tidak hanya orang dewasa, tak sedikit pula anak-anak dan remaja yang mengikuti serial tersebut.

Beberapa memorial yang paling melekat dari serial #90an adalah:
  • Yo Ko dan Bibi Lung latihan jurus baru di taman dengan menanggalkan pakaian (pasti kalian sedang tertawa ketika mengingat adegan ini).
  • Serial Wiro Sableng dengan adegan "salah" ketika ending credit tittle.
  • Rindu-rindu Aizawa ketika ditayangkan TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), setelah setengah dua siang, lalu siaran diacak karena masih setengah hari.
  • Belajar nge-rap dengan lagu Kera Sakti.
  • dan lain-lain masih banyak kenangan... hehe

Tulisan ini akan sangat berbeda dengan tulisan yang lain, yang mungkin kalian pernah membaca. ogut tidak akan membahas isi cerita film yang sudah kalian kenal. Dari sisi Original Soundtrack (Ost.) lah saya akan membahas. Ya, lain daripada yang lain, tulisan ini akan ogut ulas, karena membahas sisi sinopsis film sudah banyak yang mengulas.... hehe....

Alasan ogut memilih Original Soundtrack (Ost.), karena di era #90an banyak sekali serial yang mengunakan opening dan ending film dengan Ost yang di-dubbing dengan bahasa Indonesia. Memang agak lucu sih, namun memiliki sisi kedekatan dengan para pemirsa yang budiman. Selain itu, film serial mendapatkan lisensi resmi dari sang pemroduksi film. Contoh saja, Yuni Shara didaulat sebagai penyanyi Indonesia yang resmi film Yo Ko: The Legend of Condor Heroes, tanpa mengubah nada dan lagu dari penyanyi asli. Hanya lirik lagu saja yang diganti dengan menyesuaikan dengan bahasa Indonesia. Kedekatan seperti itulah yang menjadikan film serial berjaya di era #90an.

PERTUKARAN BUDAYA

Kungfu - Tiongkok
Acap kali kita tidak paham mengapa banyaknya serial kungfu dan silat yang (pernah) ada di Indonesia sengaja di-dubbing dengan bahasa Indonesia. Tak lain adalah pertukaran budaya bidang industri film. Industri film di negeri Tiongkok sudah lama mengibarkan sayap di dunia lewat film kungfu. Bahkan di dunia tak ada yang tak kenal dengan Bruce Lee (Lee Jun Fan / Lee Siau Lung, lahir 27 November 1940 – meninggal 20 Juli 1973) pertama kali memperkenalkan kungfu lewat film The Green Hornet pada tahun 1966.
THE GREEN HORNET
Dialah Bruce Lee, legenda film kungfu asal Tiongkok yang berhasil melanglang buana di dunia. Bruce Lee tidak ingin pertarungan di dalam dunia film terkesan dibuat-buat. Me-reformasi kungfu formal tidaklah mudah, apalagi banyak dari golongan tua yang tidak sependapat apabila kungfu dipelajari selain orang tiongkok ketika itu. Namun dengan percaya diri Bruce Lee melewati halangan tersebut dengan pembuktian dirinya kepada kelompok kungfu yang dia hadapi dengan alasan modernitas. Bruce Lee berani "menabrak" pakem beladiri Tiongkok, karena dia merasa beladiri Tiongkok kurang dikenal di era modern akibat dari masih kakunya aturan budaya beladiri ini.

Perjalanan film kungfu menuju dunia industri tidak semudah film buatan Hollywood. Kungfu dalam sejarah dan budaya sangat sakral, karena karakteristik beladiri kungfu sangat berbeda-beda setiap aliran. Maka tidak mudah serta merta menggunakan aliran kungfu sebagai hiburan industri ketika itu. Seiring dengan waktu dan jaman, dunia beladiri pun mulai fleksibel. Memperkenalkan budaya China (Tiongkok) lewat film beladiri silat - kungfu lebih efektif. Sejak era tahun 1960an hingga sekarang film kungfu menjadi salah satu genre film favorit di dunia. Munculnya nama Bruce Lee, Sammo Hung, Jackie Chan, Jet Lee di industri film dunia dapat lebih melebarkan penyebaran budaya Tiongkok karena film adalah media hiburan populer hingga sekarang.
Silat - Indonesia
Gaungnya film kungfu dunia didengar oleh produser perfilman Indonesia. Tak sedikit era 1970an - sampai kini memproduksi film silat. Silat sendiri gaya bertarung asli dari Indonesia. Negara Indonesia sangat luas dan bergeografis yang berpulau-pulau. Tak hayal, setiap daerah memiliki gaya silat yang jauh bereda antara satu dengan yang lain. Yang sangat patut dibanggakan dari gaya silat Indonesia adalah filosofi yang mendalam setiap gerakannya. Tidak seperti kungfu Tiongkok yang banyak pengembangan gerakannya, Silat gaya Indonesia yang sudah ada sejak bernama Nusantara ini murni dari kekayaan alam Nusantara. Ini yang mengakibatkan perbedaan yang sangat signifikan antara daerah satu dengan yang lain.
Silat masuk industri perfilman Indoesia mulai era 1970an melalui gebrakan Si Buta Dari Goa Hantu, yang dibintangi aktor kawakan Ratno Timur sebagai tokoh utama. Tanpa menjiplak, ide cerita ini murni dan asli berasal dari Indonesia, yang bersumber dari komik Si Buta Dari Goa Hantu ciptaan Ganes TH yang sangat populer di tahun 1960an. Melihat suksesnya film silat Si Buta Dari Goa Hantu, banyak produser yang kemudian membuat film genre yang sama. Era 1970an sangat booming fim silat antara lain: Panji Tengkorak, Jaka Sembung, Satria Madangkara (Saur Sepuh) dan Wiro Sableng. Semuanya berlatar belakang film kolosal Hindu - Mataram Kuno - Mataram yang dikemas sangat menarik. Patut diketahui pula, bahwa era 1970 - 1980an Indonesia juga memiliki tokoh perfilman yang melegenda, aktor tanpa stuntman seperti Willy Dozan, Advent Bangun, George Rudy dan Barry Prima. Itulah gaya asli buah karya film silat yang ada di Indonesia dan dikenal dunia.

Original Soundtrack (OST) Film Serial Era #90an
Film yang bagus selalu didukung oleh lagu pembuka dan penutup yang bagus pula. Fungsi lagu pembuka dan penutup sebuah film sebagai penanda identitas film itu sendiri. Namun kemasan lagu ini haruslah yang sangat menarik. Inilah yang sangat melekat di memori era #90an, karena televisi swasta menayangkan banyak serial film silat, kungfu dan drama secara sporadis. Tidak secara negatif, karena serial yang ditayangkan pun memiliki kualitas yang baik. Hmmm, banyak sekali yang ogut mau masukkan ke dalam "kantong kenangan lagu serial TV #90an" yang populer. Yuk cekidot kangen-kangenan:

1. The Legend of Condor Heroes (Film Yo Ko)
Sinopsis:
Karakter utama serial ini adalah Yeung Kuo atau lebih dikenal di Indonesia dengan nama Yo Ko yang diperankan oleh Andy Lau. Ketika bermain di serial ini, Andy Lau merupakan aktor pendatang baru (serial TV ke dua yang dia bintangi). Karakter utama lain dari serial ini adalah Siu Lung Noi atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama Bibi Lung yang diperankan oleh Idy Chan. 


Serial ini bercerita tentang Yo Ko seorang anak yatim piatu yang belajar bela diri. Namun ditempat Yo Ko belajar dia justru sering mendapat siksaan dari teman dan gurunya. Akhirnya Yo Ko melarikan diri ke sebuah makan tua dan bertemu dengan Bibi Lung yang tinggal di makam tua tersebut. Yo Ko diangkat menjadi murid dari Bibi Lung dan tinggal di makam tua tersebut selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya Yo Ko dewasa, tempat persembunyiaannya dengan Bibi Lung diketahui oleh perguruan lamanya. Yo Ko dan Bibi Lung melarikan diri ke gunung. Pada saat itu Bibi Lung mulai memiliki perasaan cinta kepada Yo Ko, yang ternyata juga dirasakan oleh Yo Ko. Sayangnya hubungan cinta mereka bertentangan dengan aturan pada saat itu.

Ost:
Dinyanyikan oleh Yuni Shara, bahkan pada tahun 1996 diterbitkan Original Soundtrack resmi berbahasa Indonesia yang berkolaborasi dengan penyanyi aslinya.

2. Kera Sakti
Sinopsis:
Cerita kera sakti berawal dari Sun Go Kong yang dihukum karena membuat kerusuhan di khayangan dan neraka. Setelah bertahun-tahun terperangkap di gunung lima jari, akhirnya ia dibebaskan oleh biksu bernama Tong Sam Cong yang sedang melakukan perjalanan ke arah barat untuk mengambil kitab suci. Dengan menjadi murid sang biksu maka petualangan Sun Go Kong pun dimulai.



Dalam film serial mandarin Journey to The West ini, murid biksu Tong tak hanya si kera sakti, namun juga ada Cu Pat Kai yang diperankan Wayne Lai, dan Sha Wujing yang diperankan Evergreen Mak.

Di dalam cerita kera sakti ini, Cu Pat Kai adalah manusia babi titisan panglima Tiang Feng yang selalu terlibat masalah asmara hingga 1000 kehidupan dimana cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Ia selalu tergoda nafsu duniawi. Sedang Wujing adalah siluman dasar laut yang dulunya adalah pasukan kahyangan yang selalu merasa paling pintar hingga akhirnya ia dihukum karena konflik dan kecerdasannya diambil.

Ost:
Dilantunkan musisi rap Sindikat 31 yang ketika itu booming aliran musik rap. Bahkan musik rap di era #90an dijadikan ajang lomba di stasiun TV swasta Indosiar.

3. White Snake Legend
Sinopsis:
Alkisah di gunung Er-Mei hiduplah ular putih dan ular hijau yang menjelma dalam wujud manusia. Ular putih menjelma dalam wujud Bai Su Zhen, seorang gadis yang cantik jelita. Sedang ular hijau menjelma dalam wujud Xiao Qing.

Cerita White Snake Legend bermula dari pertemuan Bai Su Zhen, Xiao Qing dan seorang pemuda bernama Xu Xian. Seketika Bai Su Zhen jatuh hati pada pemuda itu. Xiao Qing berupaya agar Bai Su Zhen dan Xu Xian bisa berhubungan lebih jauh. Upaya Xiao Qing pun berhasil hingga Bai Su Zhen dan Xu Xian bisa menikah.


Mereka pun menjalani kehidupan baru di kota Zhen Jiang dengan membuka toko obat. Berkat sihir si ular putih obat yang mereka jual menjadi lebih mujarab dan bisnis toko obat mereka pun sukses. Suami istri tersebut pun senang beramal sehingga disukai masyarakat.
Namun mereka harus menghadapi tantangan berat. Seorang biksu sakti bernama Fa Hai berambisi untuk menangkap siluman ular putih dan mengurungnya di pagoda.

Ost:
Dinyanyikan secara opening dan ending dengan berbeda versi. Salah satunya Sahrul Gunawan dan Lavenia ikut andil dalam lagu ending dengan judul Pertemuan Terakhir.

4. Kabut Cinta
Sinopsis:
Drama dengan judul asli Romance in the Rain ini menggambarkan Shanghai di tahun 1930-an. Anda akan terkesima karena berhasil menggambarkan masa lalu yang cukup mencekam karena di masa itu, perang sedang terjadi. Pihak tentara Jepang mulai masuk ke kota Shanghai. Karena khawatir keselamatan Yiping dan Wenpei, maka Shuhuan dan Lu Zhenhua segera mencari mereka untuk diajak tinggal di rumah Lu Zhenhua. Malang tidak dapat ditolak, Zhenhua tertembak oleh tentara Jepang sehingga terluka parah. Ayah Yiping akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dan dikuburkan oleh Yiping dan kawan-kawan. Pada saat penguburan ayahnya, Yiping mengorek keterangan dari Ajudan Li mengenai seorang wanita yang bernama Pingping, cinta pertama ayahnya.

Ost:
Lagu Kabut Cinta lebih gampang dimengerti dengan Hosyang-hosyang'nya. Bahkan di beberapa stasiun radio menjadikan plesetan lagu tersebut untuk promo sabun cuci.

5. Meteor Garden
Sinopsis:
Meteor Garden berkisah tentang seorang gadis dari keluarga miskin bernama San Chai (Barbie Hsu) yang masuk ke universitas yang dipenuhi anak-anak orang kaya. Universitas tersebut dikuasai oleh empat orang lelaki dari keluarga terpandang yang tergabung dengan kelompok bernama F4 (singkatan dari Flower 4). 

 F4 seringkali menggunakan kekuasaan mereka sebagai anak dari dewan kampus untuk menyingkirkan orang-orang yang mereka anggap mengganggu. San Chai adalah gadis yang kuat dan pemberani, dia membenci tingkah-tingkah yang F4 lakukan di kampus mereka dan dialah satu-satunya orang yang berani menantang F4. Sejak itulah, hidup San Chai berubah karena kehadiran F4 dan San Chai pun terlibat cinta segitiga dengan Hua Zhe Lei yang ia kagumi dan Dao Ming Shi yang menyukai San Chai. Aktor-aktor yang menjadi pemeran anggota F4 adalah Vic Zhou, Jerry Yan, Vanness Wu, dan Ken Zhu. Vic Zhou yang berperan sebagai Hua Zhe Lei, Jerry Yan yang berperan sebagai Dao Ming Shi.

Ost:
Lagu asli Ni Yao De Ai dilantunkan oleh Penny D, yang kemudian diaransemen ulang oleh Yuni shara dengan judul Cinta yang kumau. Film drama yang sangat epik kompleksitas cerita cinta ala Taiwan. Sangat populer hingga membuat remaja perempuan #90an sempat meneteskan air mata.

6. Justice Bao
Sinopsis:
Kisahnya yang difilmkan oleh sebuah perusahaan film Taiwan dengan judul Justice Bao meraih popularitas luar biasa di Asia pada dekade 90-an, tak lama kemudian untuk mengikuti kesuksesannya, Hongkong pun ikut menggarap kisah ini dengan aktor pemeran Bao yang sama pula, Jin Chaoqun, namun tidak sesukses versi Taiwannya. Di Indonesia serial ini dulu ditayangkan di dua stasiun TV sekaligus yaitu RCTI dan TPI.




Sebagai pejabat, Bao bekerja dengan adil, berani, dan berpegang pada kebenaran. Kecerdasan dan bakatnya membuat banyak orang kagum, termasuk Kaisar Song Renzong yang mempromosikannya dan memberikannya jabatan penting termasuk sebagai hakim di Bian (sekarang Kaifeng), ibukota Dinasti Song. Dia terkenal karena pendiriannya yang tak kenal kompromi terhadap korupsi diantara pejabat pemerintahan saat itu. Dia menegakkan keadilan bahkan menolak untuk tunduk pada kekuasaan yang lebih tinggi darinya bila itu tidak benar termasuk pada Guru Besar Pang, ayah mertua kaisar yang merangkap guru besar yang membimbing putra mahkota sehingga Pang sangat menganggap Bao sebagai musuhnya.

Ost:
Kedua lagu ini memang fenomenal ketika itu. Lavenia nampaknya menjadi spesialis penyanyi lagu mandarin ketika era #90an, selain Yuni Shara. Film Hakim Bao sangat populer ketika itu, bahkan jidat anak #90an kami beri tanda bulan dengan spidol. Rencananya sih biar bijaksana seperti Hakim Bao.... haha....

7. Pangeran Menjangan - Lu Ding Ji (The Duke of Mount Deer)
Sinopsis:
Menceritakan tentang seorang Wei Xiaobao yang jenaka, pintar, lucu, licik, dan pemalas yang lahir dari seorang pelacur di sebuah rumah bordil di Yangzhou pada awal dinasti Qing. Petualangan Wei Xiaobao dari Yangzhou ke ibukota Beijing inilah yang menjadi inti cerita serial ini. Di Beijing, dia diculik dan dibawa ke Kota Terlarang, dimana disana dia menyamar menjadi seorang kasim. Ketika di istana, Wei Xiaobao yang tolol bertemu dengan Kaisar Kangxi kecil, dan akhirnya mereka berdua pun menjalin sebuah persahabatan yang sulit untuk dipercaya.

Pada suatu waktu, Wei Xiaobao ditangkap oleh beberapa pendekar dari dunia persilatan dan dibawa keluar dari istana. Dia bertemu dengan Chen Jinnan, ketua Perkumpulan Langit dan Bumi, sebuah organisasi rahasia anti pemerintah Qing, dan menjadi murid Chen Jinnan. Dia juga menjadi salah satu ketua cabang organisasi tersebut dan bersedia menjadi mata-mata bagi mereka di istana. Wei Xiaobao ditangkap lagi oleh pendekar-pendekar dari kelompok yang lain dan dibawa ke Pulau Naga Mistik, dimana aliran Naga Mistik yang kejam bersarang disana. Tak disangka-sangka, Wei Xiaobao pun menjadi ketua aliran Naga Putih setelah sebelumnya dia menjilat ketua aliran Naga Mistik, Hong Antong.

Ost:
Dewi Yull sang penyanyi senior ikut andil dalam mengisi opening film silat Pendekar Menjangan.

8. To Liong To (Golok Pembunuh Naga)
Sinopsis:
To Liong To (New Heaven Sword and Dragon Sabre) merupakan bagian terakhir dari Trilogy Rajawali karya Jin Yong. Berlatar belakang akhir Dinasti Yuan, kisah ini berkisar seputar sepasang senjata yang sangat hebat dan tak ternilai harganya, dikenal sebagai Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga, yang banyak diinginkan oleh para pendekar di dunia persilatan. Pemilik salah satu senjata itu, atau bahkan memiliki keduanya dipercaya akan dapat menguasai dunia, sebagaimana desas-desus yang beredar selama ini, " Barang siapa menguasai Golok Pembunuh Naga, maka ia adalah pemimpin dunia dan wajib dijunjung tinggi oleh semua pendekar, tandingannya adalah Pedang Langit. "

Ost:
Merry Andani sebagai pengisi Ost. Golok Pembunuh Naga. Anak-anak era #90an pasti mengingat lirik: Di saat malam yang sunyi, ku termenung seorang diri... terpikat paras sajakmu, terketar rasanya hatiku... :D haha.... To Liong To adalah film favorit kedua setelah film Yo Ko.

9. Pendekar Ulat Sutera
Sinopsis:
Pendekar Ulat Sutra adalah manhua karya komikus Lee Ko yang mengangkat cerita dari novel kung fu klasik terkenal karya Huang Yin. Versi aslinya diterbitkan pertama kali oleh Golden Speed Development Ltd. pada tahun 2001. Seri manhua ini diterbitkan versi Indonesia dalam 5 seri habis oleh PT. Tiga Lancar Semesta Pbl. Ltd. pada tahun 2007.



Yun Fei Yang sang pewaris ilmu sakti Ulat Sutra ini mengalami kepahitan asmara yang tragis hingga menjadi depresi dan memilih untuk menghilang. Sejak semula dia adalah putra pimpinan Bu Tong yang disembunyikan dan disamarkan sebagai pegawai rendahan di Bu Tong
Fu Xiang Jun yang seorang perempuan merupakan pendekar, murid Ku Shi Tai ketua partai Heng Shan. Dia sangat mencintai Yun Fei Yang, tapi menjadi rumit setelah tahu Yun Fei Yang ternyata mencintai saudaranya sendiri Dugu Feng hingga menjadi depresi dan menghilang.

Ost:
Begitu fenomenalnya film serial kungfu ketika itu, anak-anak seperti ananda Widyaningrum Surya Nugraha (Personil Trio Laris) pada tahun 1994 ikut meramaikan bursa lagu populer serial silat.

10. Putri Huan Zhu
Sinopsis:
kisah dua saudara perempuan bersumpah: yatim petualang Xiao Yanzi (Vicki Zhao) dan Ziwei (Ruby Lin), seorang wanita muda berbakat dengan sejarah yang menarik. Ziwei sebenarnya adalah anak tidak sah dari Kaisar Qianlong. Delapan belas tahun yang lalu, Qianlong berselingkuh dengan ibunya, Xia Yu Dia, di Danau Daming di Jinan. Karena alasan politik, Qianlong kiri Yu Dia, berjanji akan kembali untuknya. Namun, Yu Dia sudah mengandung anaknya dan menunggu dengan setia untuk kembali. Pada sekarat nya, Yu Dia meminta Ziwei untuk menemukan ayahnya, Qianlong. Dengan, dia hamba Jinsuo, Ziwei perjalanan ke Beijing, hanya untuk menemukan tantangan memasuki Istana.

 


Ost:
Kebetulan susah mendapatkang ost serial Putri Huan Zhu yang satu ini dalam versi Indonesia... hehe...

11. Rindu-Rindu Aizawa
Sinopsis:
Film ini menggambarkan sebuah persahabatan yang erat antara Suzu Aizawa dengan hewan peliharaannya. Film yang berjudul asli “le Naki Ko” film yang menarik, film yang berjuang tanpa lelah, dan film yang selalu menuturkan agar kita menyayangi orang-orang yang kita sayang. Suzu juga dikenal dengan sosok yang ramah, murah senyum, dan kuat bekerja.

Kisah Suzu Aizawa penuh tantangan. Bagaimana ia harus mencari uang untuk mengobati ibunya dengan terpaksa ia mencuri, sampai akhirnya ia ketemu anjing yang baik hati, diberi nama olehnya “Ryu”.  Anjing ini selalu menuruti perintahnya sampai akhir hayatnya. Setelah Ryu meninggal, ibunya juga meninggal. Selanjutnya ayahnya yang kerjaannya tidak jelas tiba-tiba lumpuh. Suzu kemudian mencoba mencari mata pencaharian untuk sesuap nasi yaitu dengan melukis di jalanan.
 
Ost:
Ini nih adik Yumi Adachi yang enggak tega kasihan ngelihat disiksa. Namun pengalaman yang paling berkesan saat setelah nonton serial Rindu-rindu Aizawa adalah ketika ditayangkan TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), setelah setengah dua siang siaran TPI diacak karena masih setengah hari.

12. Tokyo Love Story
Sinopsis:
mencertiakan tentang seorang cowok lugu yang baru pindah kerja ke Tokyo. Ia bernama Kanji Nagao yang diperankan oleh Oda Yuuji. Pada awalnya ia mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di daerah Tokyo.

Akan tetapi berkat bantuan rekan sekerjanya yang bernama Rika Akana yang diperankan oleh Honami Suzuki, Akhirnya Kanji dapat dengan cepat menyesuaikan dirinya. Rika selalu ada di sisi Kanji dan selalu membantu Kanji, bahkan hampir dalam setiap situasi. Tidak hanya itu saja, dalam masalah tentang cinta sekalipun, Rika ikut membantunya.

Kanji sejak di sekolah dahulu pernah naksir seorang cewek yang lemah lembut. Cewek tersebut bernama Satomi Sekiguchi. Cinta pertama Kanji tersebut muncul di Tokyo. Kanji tidak pernah berani untuk menyatakan perasaannya tersebut ke Satomi. Hingga suatu saat dia punya keberanian untuk menyatakan, ternyata itu cewek malahan naksir orang lain, yakni temen sekolah Kanji dulu yang bernama Minami, yang diperankan oleh Yosuke Eguchi.

Namun Rika ternyata jatuh cinta sama Kanji. Namun, cintanya yang terlalu besar kepada Kanji membuat Kanji menjadi kerepotan.

Ost:
Soundtrack aslinya, yang berjudul Love Story Wa Totsuzen Ni (dinyanyikan oleh Kazumasa Oda). Kemudian versi Indonesianya dilantunkan oleh Ari Malibu tahun 1993.

13. Si Buta Dari Goa Hantu
Sinopsis:
menceritakan kisah hidup tragis Barda Mandrawata, seorang pendekar silat dari perguruan pencak silat Elang Putih yang hancur hidupnya setelah Marni Dewianti tunangannya, Paksi Sakti Indrawatara ayahnya, dan saudara-saudara seperguruannya tewas di tangan seorang pendekar misterius buta nan kejam yang dijuluki "Si Mata Malaikat".

Demi membalas dendam kepada "Si Mata Malaikat", Barda harus membayar dengan kehilangan indera penglihatannya. Walaupun kemudian dia secara tak sengaja tercebur dan menemukan sebuah gua angker tersembunyi dan berhasil mempelajari ilmu ajian langka dalam gua tersebut. Dengan mengalahkan ular raksasa, sisik ular tersebut digunakan sebagai pakaian.

Setelah muncul dari pengasingannya dalam gua angker tersebut, Barda dihadapkan dengan kenyataan yang lebih pahit. Marni sang kekasih ternyata masih hidup, namun sudah menjadi istri seseorang. Merasa sangat sedih dan marah pada kenyataan, Barda yang buta kemudian mengasingkan dirinya dan berkelana, sehingga kemudian dikenal dengan julukannya, "Si Buta Dari Gua Hantu". Bersama teman monyetnya yang setia, Kliwon. "Si Buta" a.k.a Barda Mandrawata berkelana membasmi kebatilan dan kejahatan serta membantu orang-orang yang lemah dan tertindas di seluruh penjuru Nusantara, sekaligus mencari kedamaian dalam hatinya.

Ost
Penyanyi asli dalam Ost ini dinyanyikan oleh Bram Moersas dengan judul Keedanan. Bram Moersas merupakan penulis lagu sekaligus penyanyi. Bram moersas (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Mei 1965 – meninggal di Batang, Jawa Tengah, 21 Februari 2009). Dia sangat piawai dalam bidang musik, sebagai bukti nyata ia mulai dikenal sejak membawakan lagunya sendiri: Jujur, yang memenangi Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors, tahun 1988. Tak hayal, lagu Keedanan pun sangat menyentuh dibawakan sebagai ost Si Buta Dari Goa Hantu versi sinetron.

14. Wiro Sableng
Sinopsis:
Wiro Sableng atau Pendekar 212, adalah nama tokoh fiksi dalam seri buku yang ditulis oleh Bastian Tito. Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana, lahir dari ibu benama Suci dengan ayahnya yang bernama Raden Ranawolang yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang tekenal di dunia persilatan dengan nama Sinto Gendeng.Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah tato angka "212" di dadanya yang bermakna: terdiri atas 2 bagian ingat duniawi dan Tuhan dalam 1 kehidupan, 2 hal yang berlainan namun merupakan pasangan. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan, dari berbagai guru.


Ost:
Tak banyak yang tahu siapakah pelantun lagu opening Wiro Sableng ini. Yang dikenal hanyalah sang aktor laga: Ken-ken (Ken Sukendro). Ost ini digarap sangat bagus, gaya "guyonan" dibuat secara serius. Misal saja di tengah lagu ada unsur musik rap. Musik rap begitu hangat diunakan sebagai ost di era #90an. Dialah Herry O.G dan Erik McWax sebagai penyanyi opening serial Wiro Sableng ini.... :)


15. Kaca Benggala
Sinopsis:
Pada tahun 1582 Sultan Hadiwijaya menghukum buang Tumenggung Mayang ke Semarang karena membantu anaknya yang bernama Raden Pabelan, menyusup ke dalam keputrian menggoda Ratu Sekar Kedaton, putri bungsu Sultan. Raden Pabelan sendiri dihukum mati dan mayatnya dibuang ke Sungai Laweyan.

Ibu Raden Pabelan adalah adik Panembahan Senapati. Pembunuhan Raden Pabelan dan pembuangan Tumenggung Mayang menimbulkan kemurkaan Panembahan Senapati. Maka Panembahan Senapati pun mengirim para mantri pamajegan untuk merebut Tumenggung Mayang dalam perjalanan pembuangannya.

Perbuatan Senapati ini membuat Sultan Hadiwijaya murka. Sultan pun berangkat sendiri memimpin pasukan Pajang menyerbu Mataram. Namun Sultan Hadiwijaya nampaknya ragu-ragu untuk menghukum perbuatan Panembahan Senapati sehingga beliau tidak kunjung melakukan penyerangan. Saat diputuskan akan melakukan penyerangan dan rombongan pasukan tiba di wilayah Prambanan maka tiba-tiba bencana alam berupa letusan Gunung Merapi terjadi secara mendadak. Dipercaya oleh masyarakat bahwa ini merupakan pengerahan kekuatan jin penghuni gunung Merapi dan Laut Selatan yang semua tunduk pada kekuasaan Panembahan Senopati.

Sultan Hadiwijaya terjatuh dari gajah tunggangannya dan jatuh sakit. Ia akhirnya meninggal dunia saat kembali ke Pajang namun sebelumnya sempat berwasiat agar anak-anaknya jangan ada yang membenci Senapati serta harus tetap memperlakukannya sebagai kakak sulung. Senapati sendiri ikut hadir dalam pemakaman ayah angkatnya itu. 

Ost:
Jujur, ini ost pamungkas yang sangat bagus. Penuturan dan irama yang begitu kolosal sangat kental. Nuansa Indonesia sangat terihat dan terdengar begitu orisinal. Film ini ogut tonton ketika era #90an, dan suka sekali.... :D

5 comments:

  1. mengapa yang diulang" diputer ditv swasta hanya kera sakti,meteor garden,pendekar pemanah rajawali???
    padahal film yang lain juga bagus loh,
    misal tv swasta r-tv memutar film to liong to, siluman ular putih, justice bao dll..kalo sekarang salut muter film" silat indo semacam tutur tinular,misteri gunung merapi dll

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin itu yang paling banyak penggemarnya mas. Hehe ...

      Delete
  2. Pengen punya judge baik yg th 93/94 sub indo deh,please help me.susah tanya2 online pintanya teks mandarin
    N pedang n kitab suci th 1991,itu juga g ada teksnya,boro2 sub english?

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh itu juga saya masih mencari dengan format yang diinginkan. Semoga kelak ke depannya ada yang punya... hehe

      tapi kadang VCD original eks rental ada subtittle-nya yang beres... :D

      Delete
  3. dulu ada drama asia tayang di tv (lupa stasiunnya) OSTnya lagunya Rudiath-Ternyata. Judul dramanya apa ya?

    ReplyDelete